0
0
Kota Tangerang-Nusantara1, Pemerintah Kabupaten Tangerang akan segera menggulirkan sistem Hybrid Learning di seluruh sekolah pada tahun ajaran baru 2023/2024.
Sistem Hybrid Learning merupakan metode pembelajaran yang memadukan atau mengkombinasikan antara pembelajaran online dengan pembelajaran tatap muka. Peluncuran sekolah hybrid pertama akan diujicobakan di 10 SMA negeri di wilayah Kabupaten Tangerang.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, mengatakan pendirian sekolah campuran itu dilakukan untuk menarik lebih banyak siswa ke SMP.
Memang daya tampung sekolah menengah negeri di Kabupaten Tangerang tidak bisa dibandingkan dengan jumlah lulusan Sekolah Dasar (SD). “Tingkat kelulusan SD di Kabupaten Tangerang sebanyak 56.000 anak, sedangkan daya tampung SMA Negeri hanya 24.000 siswa,” kata Ahmed Zaki Iskandar, Selasa (18/7/2023).
Dari sistem hybrid learning nantinya akan ada fitur yang dapat memantau aktivitas siswa saat keluar dari proses pembelajaran.
“Jadi ke depan siswa akan terpantau dari sistem pembelajaran ini, jika keluar dari materi pembelajaran maka siswa tidak bisa melanjutkan ke materi pembelajaran berikutnya,” ujarnya.
Namun, kata Zaki, agar sekolah swasta tidak perlu khawatir menerapkan kurikulum campuran di seluruh sekolah. Memang, banyaknya lulusan setiap tahun di Kabupaten Tangerang tidak dapat menampung semua sekolah negeri milik pemerintah.
“Untuk sekolah swasta, tidak perlu khawatir (dengan program sekolah gabungan) karena pemerintah tidak dapat mendukung atau menampung semua lulusan setiap tahun ajaran baru,” katanya.
Ke depan, Hybrid Learning school diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi lulusan SD untuk bersekolah di sekolah umum.
“Jadi upaya kami untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat ke depan,” ujarnya.
“Karena kami melihat sistem pembelajaran tidak hanya terpaku di dalam kelas saja tetapi sudah mulai merambah pembelajaran digital yang semakin berkembang,” jelas Ahmed Zaki Iskandar.
Sumber : tangerang.tribunnews.com
